PSSI Prihatin dengan Nasib 11 Pemain PSMS
Prediksi Sepak Bola, Prediksi Skor, Liga Bola, Liga Dunia, Informasi Sepak Bola, Hasil Pertandingan, Hasil Laga. PSSI sangat prihatin atas kejadian yang dialami oleh sejumlah pemain
PSMS Medan yang gajinya belum dibayar selama 10 bulan oleh klubnya itu.
Tuntut pertanggungjawaban, PSSI siap menjembatani.
Sebanyak 11 pemain PSMS datang ke Jakarta sejak Senin (10/6) lalu. Mereka ingin menemui Ketua Umum PSSI Djohar Arifin untuk mendesak agar klubnya itu segera membayar hak mereka. Bahkan mereka rela tidur sembarangan di Jakarta demi meminta pertolongan kepada PSSI.
"Pemain itu urusan klub. Kami merasa prihatin. Kami memang tidak bisa intervensi, tapi kami siap menjembatani agar masalah ini diperhatikan," ujar Sekjen PSSI Hadiyandra, di Senayan, Jakarta, (12/6/2013).
Kasus penunggakan gaji pemain oleh klub sudah berkali-kali terjadi. Meski sudah mengadu berulang-ulang kali pula kepada federasi bahkan ke pemerintah melalui menteri pemuda dan olahraga, hingga kini belum ada langkah kongkret untuk menuntaskan masalah tersebut.
Untuk itu, lanjut Hadiyandra, pihaknya akan membawa masalah tersebut di dalam kongres 17 Juni mendatang.
"Memang rencananya kami akan membahas soal laporan evaluasi pengelola liga di kongres 17 Juni. Nanti di sana akan kami bahas. Tapi memang tidak pantas klub bersikap seperti itu," tambahnya.
"Sekarang ini yang bermasalah adalah finansial klub. Bagaimana cara agar tidak terjadi lagi seperti ini. Bagaimana klub bisa mendapatkan sponsor.
"Nanti di kongres, ada pengesahan asosiasi pemain. Ke depan agar lebih kelihatan. Itu disahkan musim depan peranya. Karena masalah ini sangat miris. 'Kalau akan diakomodir ke kode disiplin sangat baik karena akan menjadi bahan evaluasi ke depan agar kompetisi semakin baik," tukas Sekjen.
Sebanyak 11 pemain PSMS datang ke Jakarta sejak Senin (10/6) lalu. Mereka ingin menemui Ketua Umum PSSI Djohar Arifin untuk mendesak agar klubnya itu segera membayar hak mereka. Bahkan mereka rela tidur sembarangan di Jakarta demi meminta pertolongan kepada PSSI.
"Pemain itu urusan klub. Kami merasa prihatin. Kami memang tidak bisa intervensi, tapi kami siap menjembatani agar masalah ini diperhatikan," ujar Sekjen PSSI Hadiyandra, di Senayan, Jakarta, (12/6/2013).
Kasus penunggakan gaji pemain oleh klub sudah berkali-kali terjadi. Meski sudah mengadu berulang-ulang kali pula kepada federasi bahkan ke pemerintah melalui menteri pemuda dan olahraga, hingga kini belum ada langkah kongkret untuk menuntaskan masalah tersebut.
Untuk itu, lanjut Hadiyandra, pihaknya akan membawa masalah tersebut di dalam kongres 17 Juni mendatang.
"Memang rencananya kami akan membahas soal laporan evaluasi pengelola liga di kongres 17 Juni. Nanti di sana akan kami bahas. Tapi memang tidak pantas klub bersikap seperti itu," tambahnya.
"Sekarang ini yang bermasalah adalah finansial klub. Bagaimana cara agar tidak terjadi lagi seperti ini. Bagaimana klub bisa mendapatkan sponsor.
"Nanti di kongres, ada pengesahan asosiasi pemain. Ke depan agar lebih kelihatan. Itu disahkan musim depan peranya. Karena masalah ini sangat miris. 'Kalau akan diakomodir ke kode disiplin sangat baik karena akan menjadi bahan evaluasi ke depan agar kompetisi semakin baik," tukas Sekjen.
0 comments:
Post a Comment