Segera Dibuka, Legenda Football Academy di Bekasi
Liga Bola, Liga Dunia, Klasemen Liga, Prediksi pertandingan, Informasi Sepak Bola, Berita Bola, Liga Champion, Prediksi Skor. Berita gembira bagi para pecinta sepak bola nasional yaitu indonesia karena dalam waktu tak lama lagi akan hadir sebuah sekolah sepak bola (SSB) di kawasan Bekasi. SSb ini didirikan oleh pengusaha muda Erik Hidayat, dan rencana nya akan di buat menjadi sebuah akademi sepakbola.
SSB tersebut diberi nama Legenda Football Academy (LFA), terletak di kawasan perumahan Dukuh Bima, Kota Legenda, Bekasi. Rencananya kelas pertama akan dimulai pada bulan September mendatang, bertepatan dengan bulan Hari Olahraga Nasional.
Dalam perbincangan dengan detiksport di kantornya di Graha Niaga, Jln. Jenderal Sudirman Kav. 58, Jakarta Selatan, kemarin, Erik membeberkan alasan dan motivasinya mendirikan sekolah sepakbolanya itu.
"Kami lihat pembinaan sepakbola kita dari dulu kayaknya begitu-begitu saja. Kami jadi gregetan juga, seperti belum pernah ada terobosan besar untuk menggali dan memberdayakan bakat-bakat usia muda.
"Dan menurut kami, negara ini sedang memerlukan sekolah sepakbola, makanya kami mendirikan Legenda Football Academy," ucap pria bernama lengkap Ariful Yaqin Hidayat itu, selaku presiden direktur LFA.
Erik yang juga menjabat sebagai ketua Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) itu berharap akademi dan SSB-nya itu bisa menjadi sebuah "pilot project" bagi tempat-tempat serupa, dengan tujun utama menciptakan pemain-pemain berbakat di usia muda sebelum "dipetik hasilnya" ke jenjang yang lebih tinggi sampai ke level tim nasional.
"Selama ini Indonesia cuma dilihat sebagai pasar saja oleh sepakbola global. Tidak ada bakat-bakat dari kita yang diambil (klub-klub Eropa). Tidak pernah ada yang berhasil. Mungkin itu dikarenakan pembinaan, pola makan, pola latihan yang belum benar. Kita inginnya seperti itu, bisa menjadi sebuah akademi yang ideal. Kita ingin mencoba membantu dari bawah, membina di level junior," tambah Erik.
Sementara itu, Komisaris LFA, Mariful Yaqin Hidayat, mengklaim bahwa SSB-nya itu ditunjang dengan fasilitas yang lengkap. Bahkan ia yakin baru mereka SSB atau akademi sepakbola di Indonesia yang memiliki lapangan latihan sendiri -– ukuran 80 x 55 meter, standar FIFA untuk level junior. Fasilitas lain yang ia promosikan antara lain locker room, kantin, serta ruangan untuk mendiskusi permainan/taktik.
"Kami punya grand design, nantinya di tempat kami ada fasilitas penginapan, seperti idealnya sebuah training camp. Kami ingin membangun atmofer sepakbola seperti banyak tempat latihan klub-klub Eropa, jauh dari metropolitan, punya fasilitas yang baik dan lengkap," tutur saudara kandung Erik yang juga anak Menteri Perindustran RI MS. Hidayat itu.
Untuk urusan yang lebih teknis, LFA menggandeng Asosiasi Sekolah Sepak Bola Indonesia (ASSBI). Sebagai partner mereka akan menyiapkan hal-hal terkait pengelolaan SSB, mulai dari kurikulum, penyediaan pelatih-pelatih berlisensi, sampai pada program-program penunjang lain seperti kompetisi dan lain-lain.
"Di luar movitasi bisnis, buat kami pendirian akademi ini merupakan sebuah tantangan tersendiri, bagaimana bisa membantu memajukan sepakbola Indonesia, terutama dari level usia muda," simpul Erik.
Dalam perbincangan dengan detiksport di kantornya di Graha Niaga, Jln. Jenderal Sudirman Kav. 58, Jakarta Selatan, kemarin, Erik membeberkan alasan dan motivasinya mendirikan sekolah sepakbolanya itu.
"Kami lihat pembinaan sepakbola kita dari dulu kayaknya begitu-begitu saja. Kami jadi gregetan juga, seperti belum pernah ada terobosan besar untuk menggali dan memberdayakan bakat-bakat usia muda.
"Dan menurut kami, negara ini sedang memerlukan sekolah sepakbola, makanya kami mendirikan Legenda Football Academy," ucap pria bernama lengkap Ariful Yaqin Hidayat itu, selaku presiden direktur LFA.
Erik yang juga menjabat sebagai ketua Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) itu berharap akademi dan SSB-nya itu bisa menjadi sebuah "pilot project" bagi tempat-tempat serupa, dengan tujun utama menciptakan pemain-pemain berbakat di usia muda sebelum "dipetik hasilnya" ke jenjang yang lebih tinggi sampai ke level tim nasional.
"Selama ini Indonesia cuma dilihat sebagai pasar saja oleh sepakbola global. Tidak ada bakat-bakat dari kita yang diambil (klub-klub Eropa). Tidak pernah ada yang berhasil. Mungkin itu dikarenakan pembinaan, pola makan, pola latihan yang belum benar. Kita inginnya seperti itu, bisa menjadi sebuah akademi yang ideal. Kita ingin mencoba membantu dari bawah, membina di level junior," tambah Erik.
Sementara itu, Komisaris LFA, Mariful Yaqin Hidayat, mengklaim bahwa SSB-nya itu ditunjang dengan fasilitas yang lengkap. Bahkan ia yakin baru mereka SSB atau akademi sepakbola di Indonesia yang memiliki lapangan latihan sendiri -– ukuran 80 x 55 meter, standar FIFA untuk level junior. Fasilitas lain yang ia promosikan antara lain locker room, kantin, serta ruangan untuk mendiskusi permainan/taktik.
"Kami punya grand design, nantinya di tempat kami ada fasilitas penginapan, seperti idealnya sebuah training camp. Kami ingin membangun atmofer sepakbola seperti banyak tempat latihan klub-klub Eropa, jauh dari metropolitan, punya fasilitas yang baik dan lengkap," tutur saudara kandung Erik yang juga anak Menteri Perindustran RI MS. Hidayat itu.
Untuk urusan yang lebih teknis, LFA menggandeng Asosiasi Sekolah Sepak Bola Indonesia (ASSBI). Sebagai partner mereka akan menyiapkan hal-hal terkait pengelolaan SSB, mulai dari kurikulum, penyediaan pelatih-pelatih berlisensi, sampai pada program-program penunjang lain seperti kompetisi dan lain-lain.
"Di luar movitasi bisnis, buat kami pendirian akademi ini merupakan sebuah tantangan tersendiri, bagaimana bisa membantu memajukan sepakbola Indonesia, terutama dari level usia muda," simpul Erik.
0 comments:
Post a Comment